Rabu, 25 November 2015

Dzikir Mati

Oleh : Setiani Ambarwati*

Satu sajak perubahan dunia
Disanalah tempat kita mendayung misi
Jejak bergulir tertulis Romawi
Bak seruling yang ditiup merdu
Satu persatu berjatuhan ke bumi

Bagai lembayung mengitari dinding matahari
Duh nian aku mati di caci
Rumput liar itu buatku lunglai
Lantas aku siapa?

Ah tuhan lagi yang ku salahkan
Aku tak sabar menunggu
Kapan kau akan rindui aku ke surga?
Karena ini sadarku mulai mati
Nyata hidup menelikungku
ke berbagai arah seperti ini
Hidup sekali lalu mati
Dzikir mati, dzikir mati

*Kader HMI Kofah/Mahasiswi Tarjamah
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar